Resi.co.id – Mengambil keuntungan dari tren harga potensial memang sangat menarik, terutama karena di sanalah keuntungan besar dapat dibuat.
Namun seringkali, banyak trader merasa tidak beruntung karena mereka “tidak mengerti” tren, yaitu, mereka masuk ketika tren sudah mulai melemah.
Bahkan jika mereka berhasil memproses strategi trading forex dengan metode mengikuti tren, akuisisi tidak sebanyak potensi yang dicapai dengan memasuki awal tren.
Itulah sebabnya semakin banyak pedagang ingin mengenali pembentukan tren sesegera mungkin. Dari sinilah strategi trading Forex untuk mengenali pembalikan tren (reversal) berasal.
Pada dasarnya, metode memprediksi kedatangan pembalikan harga sebelum benar-benar terjadi. Ada 3 strategi trading forex terkenal yang biasa diterapkan untuk memprediksi terjadinya perubahan tren, di antaranya adalah:
1. Strategi Trading Forex Dengan Analisis Candlestick
Lilin telah lama menjadi senjata ampuh untuk membaca pergerakan harga, bahkan untuk mengenali kemungkinan perubahan tren. Strategi trading forex ini pada dasarnya difokuskan pada pola pembalikan candlestick seperti pin bar.
Pola pin bar adalah formasi lilin tunggal yang tubuhnya kecil, tetapi sumbu atas atau bawah sangat panjang. Bentuknya mencerminkan penolakan harga untuk melanjutkan tren sebelumnya, sehingga pada langkah selanjutnya harga akan mulai berbalik arah.
Untuk meningkatkan Validitas sinyal, strategi trading forex ini sering menggabungkan teknik membaca candlestick dengan support dan resistance. Caranya sederhana, karena hanya mengidentifikasi pembentukan pola candlestick reversal di area support atau resistance kunci.
2. Strategi Trading Forex Dengan Pola Harga
Strategi perdagangan Forex yang membaca pergerakan harga pada grafik dilakukan tidak hanya dengan memperkenalkan lilin, tetapi juga pola harga. Pola-pola ini biasanya terdiri dari beberapa pergerakan harga yang membentuk formasi tunggal dan dikenal sebagai indikator pembalikan tren.
Salah satu pola harga umum yang diidentifikasi dalam strategi trading forex ini adalah head and shoulders. Pola ini ditandai dengan terbentuknya “bahu kiri”, “kepala” dan “bahu kanan”, sehingga menyerupai pola kepala yang diapit bahu di kedua sisinya.
Ketika menguraikan pola unik ini, ada pemahaman umum bahwa pembentukan “kepala” mencerminkan upaya pembeli untuk menaikkan harga, karena terlihat lebih tinggi daripada “bahu kiri”.
Ketika pembeli berikutnya tidak berhasil menaikkan harga sepenuhnya (dilihat dari pembentukan “bahu kanan”), itulah saat ketika kekuatan pembeli mulai melemah dan memiliki peluang untuk digantikan oleh dominasi penjual. Dalam Strategi Investasi Forex, skenario hanya akan dikonfirmasi ketika harga terus turun sampai menembus garis leher dan ditutup di bawah level itu.
Sebagai penanda pembalikan bearish, pola head-and-shoulders biasanya terjadi di bagian atas tren naik. Beberapa formasi pola harga lainnya yang mengindikasikan pembalikan tren memiliki teori yang tidak jauh berbeda dengan pemahaman head and shoulders. Berikut adalah beberapa contoh umum dari pola harga yang digunakan dalam strategi trading forex dengan perubahan tren.
3. Strategi perdagangan Forex dengan divergensi
Setelah memeriksa berbagai strategi trading forex di atas, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa tidak ada strategi trading forex tunggal yang menggunakan indikator teknis. Bukankah indikator semacam “alat ajaib” yang dapat memberi tahu kita ke mana harga akan bergerak?
Pertama – tama, harus dipahami bahwa tidak peduli seberapa canggih dan kompleksnya suatu indikator, dan tidak peduli seberapa bagus tampilannya, itu hanyalah manifestasi dari hasil perhitungan harga di atas.
Oleh karena itu, sinyal indikator selalu tertunda. Oleh karena itu, indikator hanya memberikan gambaran tentang apa yang terjadi pada harga di masa lalu, itu tidak menunjukkan di mana harga akan bergerak selanjutnya.
Sifat lagging juga yang membuat indikator kurang dapat diandalkan dalam strategi trading Forex dengan pembalikan tren, yang benar-benar memprioritaskan pengenalan sinyal sebelum pembalikan terjadi, bukan setelahnya.
Namun, ini tidak berarti bahwa indikator teknis tidak berkontribusi pada strategi perdagangan forex ini sama sekali. Bahkan, ada jenis indikator osilator (RSI, Stochastic, CCI, Momentum, MACD, dll.) yang dapat digunakan dalam Strategi Investasi Forex.
Fungsi ini sebenarnya bukan penggunaan utama osilator. Namun, karena jenis indikator ini dapat menunjukkan momentum tren harga bergerak, perbedaan antara pergerakan Indikator dan harga dapat ditandai sebagai sinyal pembalikan.