Masjid ditutup tapi TKA China bebas masuk, Gus Miftah: Kami dipertontonkan…


   Kedatangan 20 tenaga kerja asing asal China itu dikritik ketika Indonesia secara terbuka menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM).  Bahkan, pemerintah melarang keras warga untuk bepergian ke luar rumah, termasuk menutup rumah ibadah, restoran dan tempat makan, termasuk perkantoran.

   Dalam hal ini, ia juga menyuarakan suara da’i Gus Muftah.  Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang mengizinkan 20 pekerja asing asal China masuk ke negara itu dalam keadaan darurat.

   Menurutnya, sangat ironis jika semua orang diminta untuk patuh dan tetap di rumah, malah membiarkan 20 TKI asing tetap datang ke Indonesia.

   Assalamu’alaikum, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Anda, pemerintah yang terkasih. Saya adalah kunci warga negara biasa dan warga negara yang rendah hati yang tidak menduduki posisi apa pun.  Saya mendukung penuh kebijakan pemerintah memberlakukan PPKM darurat termasuk kebijakan lockdown.  Dia mengatakan melalui saluran resminya di situs web Instagram, ditransmisikan pada Senin, 5 Juli, sore hari tahun 2021.

   Dia juga mengaku mengikuti arahan pemerintah untuk tidak beribadah di masjid, karena dia tahu ini untuk terus menekan jumlah COVID-19 yang terus melanda negara itu.  Namun, di antara orang Indonesia, dia tampaknya tidak siap untuk tidak meninggalkan tanah airnya, tetapi 20 pekerja asing Tionghoa dapat dengan bebas masuk ke Indonesia.

   “Sebagai warga, kami menyarankan kepada pemerintah, tolong, kami meminta pemerintah untuk menghentikan kedatangan orang asing yang datang selama PPKM,” katanya tegas.

   Sekali lagi, gambarkan ini sebagai paradoks.  “Ketika PPKM darurat dilaksanakan, ketika kita mematuhi semua kebijakan pemerintah, kedatangan orang asing ke Indonesia tampak di mata kita. Ironis bukan?”, katanya.

   Netizen mengomentari masuknya 20 pekerja Tiongkok ke RI

   Sementara itu, setelah berita TKA asing masuk ke Indonesia, netizen ramai-ramai menyorotinya.

   Hal ini terlihat dari reaksi warganet di Indonesia yang marah dan terkesan mengganggu keberadaan tenaga kerja asing Tionghoa.  Mereka heran, ketika penduduk dibatasi ruang geraknya, TKA justru bebas masuk dan keluar Indonesia selama PPKM.

   “Negara mana ini sebenarnya? Seolah-olah China adalah pahlawan dan karena itu memiliki prioritas seolah-olah kita tidak merdeka,” tulisnya dalam akun Bar de Sion.

   Siti Fatima mengungkapkan akun serupa.  Ia tidak habis pikir, ketika warga negara Indonesia diminta untuk tetap di rumah, pembawa virus diperbolehkan keluar masuk.

   “Masyarakat diminta tetap di rumah, pekerja asing tetap datang ke Indonesia, bagaimana mau efisien? Virusnya salah. Kalau tertular, meledak dan orang jadi sasaran.”

Leave a Comment