Apa Yang Dimaksud Dengan Beta Saham?

Resi.co.id – Beta saham adalah ukuran yang menggambarkan persentase perubahan dalam hasil saham tertentu dibandingkan dengan perubahan di pasar di mana saham diperdagangkan (misalnya, berbagi hasil TLKM daripada indeks di bursa saham).

Dalam dunia investasi dan perdagangan saham di bursa saham, istilah beta saham mengacu pada indikator yang menunjukkan tingkat risiko saham ke tingkat risiko pasar. Salah satu manfaat mengetahui beta saham adalah investor dapat menilai tingkat sensitivitas saham terhadap risiko pasar.

Kekuatan Dan Kelemahan Dari Beta Saham

Secara garis besar ada dua keuntungan dari beta saham. Pertama, beta saham dapat menjadi ukuran alternatif risiko saham, karena mampu memperbaiki Ukuran total risiko dalam portofolio investor. Menurut William Sharpe, peraih nobel di bidang ekonomi, penggunaan beta dalam mengukur risiko saham sangat dianjurkan bagi investor yang berinvestasi di berbagai saham.

Kedua, investor dapat memperoleh informasi tambahan tentang arah pergerakan harga saham secara historis, dibandingkan dengan pergerakan pasar pada umumnya. Penggunaan beta saham dalam jangka waktu tertentu juga dapat meningkatkan keahlian investor.

Tapi, beta saham tidak sempurna

Harap dicatat, karena beta saham dihitung berdasarkan harga saham di masa lalu, beta tidak mutlak dapat digunakan sebagai acuan untuk memprediksi harga di masa depan. Selain itu, penggunaan beta saham tidak ideal di Indonesia dan tidak 100 persen akurat. Hal ini bisa terjadi karena pasar saham Indonesia tidak efisien, masih banyak gangguan terhadap Bandara.

Ketik saham berdasarkan Beta-nya

Ada tiga jenis saham yang dikelompokkan berdasarkan beta sahamnya, yaitu:

1. Saham perusahaan dengan Beta kurang dari satu

Jika suatu saham memiliki beta kurang dari satu, artinya dapat diartikan bahwa sensitivitas harga saham lebih kecil dari indeks harga saham komposit (IHSG). Misalnya, beta saham suatu perusahaan adalah 0, 5, maka tingkat fluktuasi harga saham sama dengan 50 persen dari indeks.

Misalnya, jika indeks turun dua persen, maka harga saham penerbit akan dikoreksi satu persen (0,5 x dua persen). Sebaliknya, jika indeks naik dua persen, maka harga saham akan naik satu persen.

2. Penerbit Saham Dengan Beta Lebih Dari Satu

Ketika saham penerbit memiliki beta lebih dari satu, maka saham memiliki tingkat perubahan atau volatilitas harga di pasar. Misalnya, jika emiten saham memiliki nilai beta 1,5, maka ketika indeks harga saham komposit (IHSG) naik empat persen, maka harga saham emiten yang akan menanjak enam persen (1,5 x empat persen).

Catatan, bagaimanapun, jika indeks menurun, harga saham penerbit dengan beta di atas satu akan menurunkan harga lebih dari indeks.

3. Beta Saham Negatif

Beta saham penerbit, bisa negatif atau di bawah nol. Ini menggambarkan bahwa pergerakan naik atau turun harga saham emiten berbanding terbalik dengan pergerakan indeks. Misalnya, jika indeks dimiringkan, maka harga saham telah meningkat. Tetapi sebaliknya, ketika indeks meningkat, maka harga saham penerbit akan dikoreksi.

Beberapa analis berpendapat, jika kondisi pasar saham di tengah bullish (cenderung naik), investor sebaiknya tidak memilih saham dengan beta lebih besar dari 1,0 hingga 2,0. Ini karena pada saat pasar bullish, risikonya juga tinggi. Disarankan investor untuk memilih saham dengan beta 1,0 atau lebih rendah, karena risikonya dianggap rendah.

Cara Mendapatkan Data Untuk Beta Saham

Anda bisa mendapatkan data beta untuk saham perusahaan dengan cara berikut:

1. Lihat Data dari Reuters

Informasi stok beta dapat dengan mudah diperoleh di situs web Reuters. Anda cukup memasukkan kode saham penerbit dan diakhiri dengan kode .JK (titik dan huruf J dan K) di bidang pencarian. Contohnya adalah beta saham PT Astra International Tbk (ASII.JK) di bawah ini.

2. Memanfaatkan Beta Dari Hasil Perhitungan Valuasi Saham

Selain Reuters, Anda juga dapat memperoleh data tentang beta stok hasil perhitungan penilaian. Proses penghitungan beta saham oleh PT Pemeringkat efek Indonesia (Pefindo) menggunakan data saham individu dan Indeks Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun terakhir.

Adapun pendekatan, valuasi memakai pendekatan pendapatan dan metode capital Asset Pricing Model (CAPM). Anda dapat memperoleh data tentang beta saham secara gratis di situs web penilaian dan data beta ini akan diperbarui setiap hari Kamis.

Setelah mempertimbangkan penjelasannya, dapat disimpulkan bahwa beta saham adalah indikator yang menunjukkan risiko tongkat pada saham itu. Semakin tinggi beta saham penerbit, semakin besar tingkat risikonya. Namun, semakin tinggi risiko aset investasi, semakin besar hasilnya.

Oleh karena itu, semakin tinggi nilai beta saham, hasilnya juga lebih menjanjikan. Perlu diketahui bahwa dalam memilih saham, investor tidak boleh terpaku pada satu indikator kursus ini. Agar tidak memilih saham yang salah dan mendapatkan kualitas, memperhatikan beberapa rasio penting dalam penilaian saham.

Leave a Comment